Studi tentang manfaat rokok elektronik tidak bulat. Chief Medical Officer of Health Nova Scotia, Robert Strang, mengatakan rokok elektrik tidak mengekang kebiasaan buruk.
Namun, sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Royal College of Physicians of the United Kingdom menyimpulkan bahwa rokok elektrik paling banyak menimbulkan 5% efek berbahaya dari rokok biasa terhadap kesehatan. Perguruan tinggi mendorong promosi rokok elektronik dan pengganti tembakau untuk menggantikan konsumsi rokok biasa.
Kepala Petugas Medis Nova Scotia, Robert Aneh, sebagian setuju, tapi bukan berarti aman, dia berkata. Masalahnya, menurut dia, rokok elektrik bisa menormalkan kebiasaan merokok. Ada bukti, menurutnya, bahwa rokok elektrik tidak membantu berhenti merokok. " Perokok dapat menggunakan e-rokok di mana merokok dilarang, kemudian merokok yang asli ketika mereka mendapat kesempatan "kata dokter.
Le Dr Aneh terutama prihatin tentang orang-orang muda. " Penelitian di Amerika menunjukkan bahwa semakin banyak anak muda non-perokok yang mulai menggunakan rokok elektronik ", dia berkata. Di antara usia 16-26 tahun yang melakukan vape, peluang menjadi perokok delapan kali lebih tinggi, menurut sebuah penelitian. Sambil menunggu pemerintah federal untuk mengatur rokok elektronik, Dr Aneh puas dengan peraturan provinsi yang mengatur tempat penjualan dan tempat konsumsi.
sumber :ici.radio-canada.ca