Tampaknya jejaring sosial Twitter benar-benar merupakan tambang informasi bagi administrasi. Di Amerika Serikat, National Institutes of Health (NIH) mendukung proyek hampir 200 dolar yang bertujuan untuk menganalisis tweet tentang rokok elektronik.
ANALISIS TWEET DI VAPE AKAN MEMBERIKAN INFORMASI VITAL!
Menurut surat kabar " Washington Beacon Gratis“, proyek analisis tweet pada rokok elektrik ini akan menelan biaya sebesar $ 199. Laporan hibah National Institutes of Health menyatakan bahwa “ karena rokok elektrik disajikan sebagai berbahaya, analisis tweet yang akan dilakukan selama setahun akan memberikan informasi penting".
Menurut laporan yang sama ini Untuk produk baru seperti rokok elektrik, sistem pelacakan Twitter dan tagar menyediakan cara yang nyaman untuk menyebarkan informasi".
Proyek ini dimulai pada 10 Agustus di University of Kentucky. Dalam laporan hibah, para peneliti mengatakan mereka akan meninjau semua tweet terkait e-rokok yang dikirim antara Juli 2016 dan Juni 2017.
Temuan ini nantinya akan membantu lembaga kesehatan, Food and Drug Administration (FDA), dan peneliti menciptakan cara untuk menjangkau vapers untuk mendidik mereka tentang risiko terhadap kesehatan mereka.