Vap'News menawarkan berita kilat tentang rokok elektrik untuk Jumat, 21 September 2018. (Pembaruan berita pada 11:46 pagi)
TUNISIA: KAPAN LIBERALISASI PASAR E-CIGARETTE?
Meskipun memonopoli pasar Tunisia, Régie Nationale des Tabacs et des Correspondettes (RNTA) tidak berhasil dengan baik, perusahaan merugi. (Lihat artikel)
AMERIKA SERIKAT: SISWA SMA AMERIKA YANG VAPOT LEBIH BANYAK!
Mode e-rokok di sekolah menengah dan atas bahkan lebih luas daripada yang diperkirakan regulator AS. Menurut data pemerintah federal yang diakses oleh Wall Street Journal, jumlah siswa SMA yang mengaku menggunakan rokok elektrik dalam 30 hari terakhir melonjak 75% dalam satu tahun. (Lihat artikel)
IRLANDIA: VAPE MENINGKATKAN RISIKO KERUSAKAN PARU
Hasil studi baru menunjukkan bahwa orang yang menggunakan rokok elektrik berisiko mengalami kerusakan paru-paru. Para peneliti yang mempelajari efek sitotoksik e-liquid (ECL) membandingkan efek ECL yang tidak dikonversi dengan kondensat uap rokok elektronik (ECVC) pada fungsi alveolar macrophage (AM). (Lihat artikel)
PRANCIS: BERCY INGIN MEMPERKUAT PERANG TERHADAP Penyelundupan TEMBAKAU
RUU melawan penghindaran pajak memberikan hukuman yang lebih keras terhadap perdagangan rokok. Membawa lebih dari empat kartrid per orang di Uni Eropa akan segera dikenakan denda. (Lihat artikel)